Selasa, 21 Desember 2010

PATELKI CABANG LAMSEL

PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Jalan Indra bangsawan Telp. 0727. 322119 Kalianda

DAFTAR ANGGOTA

No NAMA LENGKAP LK PR N A P
1 Edy Purwanto, ST., Mkes V 14.05.0001
2 Parman, SKM, Skep V 14.05.0002
3 Yus Baimbang Bilabora, SKM V 14.05.0003
4 Yuliana, A.Md AK V 14.05.0004
5 Dady Triyanto V 14.05.0005
6 Suwarti, A.Md AK V 14.05.0006
7 Eri Murni Asih, A.Md AK V 14.05.0007
8 Dewi Sari, SKM V 14.05.0008
9 Devi Purwaningsih, A.Md AK V 14.05.0009
10 Hera Prideltati, A.Md AK V 14.05.00010
11 Andriyani V 14.05.00011
12 Rakhmawati, SKM V 14.05.00012
13 Aprilia, A.Md AK V 14.05.00013
14 Puji Lestari, A.Md AK V 14.05.00014
15 Ester Silvana, SKM V 14.05.00015
16 Evi Agustina V 14.05.00016
17 Sutanto, S.Fam, Apt V 14.05.00017
18 Husin V 14.05.00018
19 Nurlela Diati V 14.05.00019
20 Noprita Susanti, A.Md AK V 14.05.00020
21 Fitri Pusparini V 14.05.00021
22 Sri Mulyani, A.Md AK V 14.05.00022
23 Novalia V 14.05.00023
24 Rini Dwi Astuti, A.Md AK V 14.05.00024
25 Sumarsih V 14.05.00025
26 Yoni Irawanto, A.Md AK V 14.05.00026
27 Sandi Juniarta V 14.05.00027
28 Sri Supriatini V 14.05.00028
29 Fiktaria Liana V 14.05.00029
30 Retno Listyawati V 14.05.00030
31 Eti Septiana, A.Md AK V 14.05.00031
32 Filia Yuniza, A.Md AK V 14.05.00032
33 Dian Apriani, A.Md AK V 14.05.00033
34 Elvariza Afriliya, A.Md AK V 14.05.00034
35 Daniatun, A.Md AK V 14.05.00035
36 Rolita Roma Horbo, A.Md AK V 14.05.00036
37 Dwi Retno Ningrum, A.Md AK V 14.05.00037
38 Rheza Alva Yusar, A.Md AK, S.Pd V 14.05.00038
39 Jenni Resti Afrilia, A.Md AK V 14.05.00039
40 Sumartini, A.Md AK V 14.05.00040
41 Starlet Ernika, A.Md AK V 14.05.00041
42 Setia Rini, A.Md AK V 14.05.00042
43 Irma Lizza, A.Md AK V 14.05.00043
44 Ahlul Fikri Kurnia, A.Md AK V 14.05.00044
45 Made Widarta, A.Md AK V 14.05.00045
46 Indah Dwi Aryani, A.Md AK V 14.05.00046
47 Trilia Jayami, A.Md AK V 14.05.00047
48 Dwi Susanto, A.Md AK V 14.05.00048



Kalianda , 9 Maret 2010
Ketua,

Sabtu, 23 Oktober 2010

SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan
Oleh Pusat Kesehatan Kerja
I. PENDAHULUAN
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.
Diantara sarana kesehatan, Laboratorium Kesehatan merupakan suatu institusi dengan jumlah petugas kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. Kegiatan laboratorium kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi dan psikososial. Variasi, ukuran, tipe dan kelengkapan laboratorium menentukan kesehatan dan keselamatan kerja. Seiring dengan kemajuan IPTEK, khususnya kemajuan teknologi laboratorium, maka risiko yang dihadapi petugas laboratorium semakin meningkat.
Petugas laboratorium merupakan orang pertama yang terpajan terhadap bahan kimia yang merupakan bahan toksisk korosif, mudah meledak dan terbakar serta bahan biologi. Selain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat-alat yang mudah pecah, berionisasi dan radiasi serta alat-alat elektronik dengan voltase yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan ke jaringan hewan percobaan.
Oleh karena itu penerapan budaya “ aman dan sehat dalam bekerja “ hendaknya dilaksanakan pada semua Institusi di Sektor Kesehatan termasuk Laboratorium Kesehatan.
II. FASILITAS LABORATORIUM
• Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.
• Disain laboratorium harus mempunyai sistem ventilasi yang memadai dengan sirkulasi udara yang adekuat.
• Disain laboratorium harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap bahan kimia yang berbahaya yang dipakai.
• Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat pembakar gas yang terbuka untuk menghindari bahaya kebakaran.
• Untuk menahan tumpahan larutan yang mudah terbakar dan melindungi tempat yang aman dari bahaya kebakaran dapat disediakan bendung-bendung talam.
• Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah sejauh mungkin.
• Tempat penyimpanan di disain untuk mengurangi sekecil mungkin risiko oleh bahan-bahan berbahaya dalam jumlah besar.
• Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K).
BERSAMBUNG

Rabu, 23 Juni 2010

HARI TB SEDUNIA

BERANTAS TB PERLU KEMITRAAN






Menurut data WHO, pada tahun 2009 lebih dari 2 miliar orang, sama dengan sepertiga warga dunia, terinfeksi basil TB. Jika tidak mendapat pengobatan, setiap orang dengan TB aktif dapat menularkan kepada rata-rata 10 sampai 15 orang setiap tahun.



Indonesia sudah berada pada arah yang tepat dalam pelaksanaan program penanggulangan Tuberkulosis (TB), dibuktikan dengan telah dicapainya target global sejak tahun 2006 yaitu penemuan kasus baru >70% dan angka kesembuhan >85%.

Saat ini setiap tahun ditemukan sekitar setengah juta kasus baru TB. Separuh diantaranya adalah kasus TB menular, menyebabkan lebih seratus ribu kematian. Sekitar 70% penderita TB merupakan usia produktif. Karena itu upaya pencegahan dan pemberantasan TB merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah baik lintas sektor maupun lintas program dan masyarakat termasuk sektor swasta.




Strategi nasional telah sejalan dengan petunjuk internasional ( WHO DOTS dan Stop TB ),
Strategi yang direkomendasikan untuk mengendalikan TB (DOTS = Directly Observed Treatment Shortcourse) terdiri dari 5 komponen yaitu komitmen pemerintah untuk mempertahankan kontrol terhadap TB ; deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejala-gejala melalui pemeriksaan dahak ; pengobatan teratur selama 6-8 bulan yang diawasi ; ketersediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus ; dan sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan dan program.



Namun tantangan baru yang ada mengharuskan semua pihak bergerak lebih cepat dan inovatif dengan memperkuat jejaring pelayanan bagi pasien TB dengan semangat kemitraan baik dengan berbagai sektor pemerintah, swasta maupun lembaga masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.




Pada Hari TB Sedunia kali ini diperingati dengan seminar kesehatan sehari dengan tema “ BERANTAS TB PERLU KEMITRAAN”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Lampung Selatan dan didukung GF ATM Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, organisasi profesi bidang kesehatan, dan lembaga swadaya masyarakat.

Senin, 22 Februari 2010

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT



Pendahuluan
Derajat kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu pembangunan kesehatan menempati peran penting dalam pembangunan.
Penigkatan derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor perilaku sehingga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat perlu memperoleh perhatian utama dalam pembangunan kesehatan.
Oleh karena fokus pembangunan pada peningkatan sumber daya manusia maka upaya-upaya yang dilakukan bukan hanya membantu masyarakat untuk mengenali dan mengatasi persoalan yang sedang dihadapi sekarang, tetapi juga untuk mengantisipasi tantangan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan.
Untuk mengantisipasi tantangan kualitas sumber daya manusia tersebut, diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat yang mampu memelihara bahkan dapat mendorong meningkatkan kualitas kesehatan perorangan dan masyarakat.

Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah tindakan yangd dilakukan oleh perorangan atau kelompok masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal menolong diri sendiri dan berperan serta aktif dalam pebangunan kesehatan.

Tujuan
Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi perorangan / keluarga / kelompok dan masyarakat sehingga dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap derajat kesehatan.

Sasaran
1. Tatanan Rumah Tangga
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah, madrasah, dsb)
3. Tatanan institusi kesehatan ( puskesmas, rumah sakit, klinik bersalin, dsb)
4. Tatanan tempat kerja ( kantor, pabrik, tempat usaha )
5. Tatanan tempat umum ( pasar, tempat ibadah, tempat rekreasi, dsb )

Pesan pokok
1. Kesehatan ibu dan anak
 Ibu hamil memeriksa kesehatan minimal 4 kali selama masa kehamilan.
 Persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan.
 Memberikan ASI pada bayi.
 Membawa bayi dan balita ke Posyandu atau sarana kesehatan stiap bulan.

2. Pangan dan gizi
 Makan makanan yang bervariasi dengan gizi yang seimang.
 Memggunakan garam beryodium.
 Ibu hamil agar menambah makanan yang mengandung zat besi.
 Mengamankan makanan dari bahaya pencemaran.

3. Kesehatan lingkungan
 Menggunakan jamban bila buang air besar.
 Menggunakan air bersih.
 Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyajikan makanan.
 Mencuci tangan dengan sabun sesudah buang air besar.
 Membuang sampah pada tempatnya.

4. Gaya hidup
 Berolah raga secara teratur.
 Menghindari rokok.
 Menghindari minuman keras dan narkoba.
 Menyadari bahaya AIDS dan berupaya menanggulangi.

5. Peran serta dalam upaya kesehatan
 Balita mengikuti imunisasi lengkap.
 Memanfaatkan sarana kesehatan secara optimal.
 Menjadi peserta Dana Sehat.
 Mandiri untuk hidup sehat ( missal ; menyediakan obat ringan dan batra ).

Rumah tangga yang baik menurut PHBS

Perilaku setiap hari.
1. Membuka jendela kamar tidur setiap hari.
2. Membuka jendela ruang keluarga setiap hari.
3. Membersihkan rumah dan halaman setiap hari.
4. Membuang tinja bayi dan balita setiap hari.
5. Membuang sampah pada tempat sampah setiap hari.
6. Mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah menjamah makanan dan minuman.
7. Menggunakan jamban sehat.
8. Menggunakan air bersih.
9. Memotong kuku hingga pendek dan sering disikat dengan sikat halus/nilon.
10. Diutamankan menempatkan sabun pada dispenser.
11. Rambut dipotong pendek dan rapi.
12. Menutup hidung dengan sapu tangan di waktu bersin.

SANITASI PMT - AS

Pemberian makanan tambahan anak sekolah ( PMT-AS ) adalah kegiatan pemberian makanan tambahan yang ditujukan kepada anak sekolah dasar atau madrasah yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi gizi mereka , sehingga dapat mengikuti proses belajar yang baik.
Tujuan : agar pengelola, penjamah dan konsumen makanan memahami dan mampu menangani makanan tambahan lebih sehat, sehingga menjamin keamanan dan kesehatan makanan yang diolah melalui pemahaman

a. Cara pemilihan bahan yang baik
b. Tempat pengolahan makanan
c. Penanganan dan pencucian alat masak
d. Cara penjamahan dan pengolahan makanan
e. Hygiene perorangan bagi penjamah dan murid sekolah
f. Cara pewadahan dan penyimpanan makanan
g. Cara pengangkutan makanan
h. Jenis makanan yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan
i. Rantai penularan penyakit
j. Keracunan makanan dan penanggulangan

a. Cara pemilihan bahan yang baik
1. Ciri daging yang baik
• Warna cerah, tidak pucat
• Tidak tercium bau busuk
• Elastis
• Tidak lengket
2. Ciri telur yang baik
• Tidak retak, pecah / bocor
• Bersih dari noda / kotoran
• Bila diteropong terlihat terang dan bersih
• Bila dikocok tidak kocak
3. Ciri biji-bijian dan sayuran yang baik
• Warna cerah, isi penuh dan tidak keriput
• Rapat, tidak berlubang-lubang
• Permukaan bersih, tidak ada noda pestisida / jamur
• Tidak tumbuh tunas



b. Tempat pengolahan makanan
1. Air bersih
• Tersedia air berih cukup kuantitas
• Air bersih memenuhi syarat kualitas kesehatan
2. Tempat cuci alat masak
• Tempat cuci alat masak / makan dilengkap[I dengan air dan bahan pembersih yang cukup
• Air limbah dan sampah ditangani denagn seksama
3. Ruang untuk masak makanan
• Berventilasi dan pencahayaan yang baik
• Meja peracikanbersih dan tahan gores

c. Penanganan dan pencucian alat masak
1. Jangan menggunakan alat makan yang gompel, retak / tidak utuh lagi
2. Cuci alat makan / masak dengan pembersih dan penggosok serta bilas dengan air cukup
3. Simpan alat makan / masak yang bersih pada tempat yang terlindung dari pencemaran.

d. Cara penjamahan dan pengolahan makanan
1. Pergunakan alat makan untuk menjamah makanan.
2. Cuci bahan makanan sebelum dimasak
3. Ratakan suhu makanan dengan cara membalik dan mengaduk.
4. Simpan makanan matang pada tempat tertutup
5. Jangan menggunakan alat makan yang sama untuk makanan matang dan mentah.

e. Hygiene perorangan bagi penjamah dan murid sekolah
1. Jaga kebersihan tangan, kuku dan pakaian
2. Jaga kebersihan badan, tidak berpenyakit kulit, korengan atau batuk
3. Cuci tangan sebelum menjamah makanan
4. Hindari mengorek lubang hidung, telinga dan badan selama menjamah makanan.

f. Cara pewadahan dan penyimpanan makanan
1. Gunakan pembungkus makanan yang bersih
2. Jangan menggunakan kertas Koran, karena mencemari makanan.
3. Simpan makanan pada suhu dibawah 10 0 C dan diatas 60 0 C.
4. Dipisahakan bahan makanan dan makanan matang. Untuk menghiondari kontaminasi silang.
5. Makanan yang sudah matang harus dikonsumsi adalam waktu kurang dari 6 jam.


g. Cara pengangkutan makanan
1. Pengengkutan bahan makanan / makanan tidak tercampur dengan bahan barbahaya dan beracun seperti pupuk, obat hama dan lain-lain
2. Kendaraan pengangkut harus bersih.
3. Isi makanan tidak terlampau penuh untuk mencegah tumpah Karen goyangan
4. Wadah makanan diupayakan selalu tertutup

h. Jenis makanan yang berisiko menimbulkan gangguan kesehatan
1. Makana mudah rusak
Makanan yang mengandung protein dan kadar air tinggi seperti makanan yang terbuat dari daging, ikan susu.
2. Makanan yang relatif aman
Makanan yang sedikit kadar air. Seperti biscuit dan lain-lain

i. Rantai penularan penyakit
1. Jenis bahan pencemaran makanan
• Pencemaran biologis : bakteri, virus, cacing
• Pencemaran kimia : logam berat, pestisida
• Pencemaran fisik : kerikil, rambut dan lain-lain
2. Sumber pencemaran makanan
• Penjamah makanan
• Serangga
• Tikus dan hewan piaraan
• Alat nakan . amsak : pisau
• Lingkungan, missal air

j. Keracunan makanan dan penanggulangan
1. jenis penyakit / keracunan makanan
• Keracunan karena bakteri : Staphylococcus, bongkrek
• Karena virus : hepatitis
• Karena parasit, cacing gelang, cacing pita, cacing kremi
• Karena zat kimia : pestisida, BTM
• Keracunan alami : jengkol, kerang, dan lain-lain
2. Gejala keracunan makanan
• Gangguan pencernaan, mual, sakit perut, kejang, mencret
3. Tindakan pencegahan dan penanggulangan keracunan makanan
• Gunakan bahan makanan yang kondisinya baik belum kedaluwarsa
• Amankan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
• Segera lapor dan minta pertolongan petugas kesehatan.

Undangan Seminar, Workshop & Muswil DPW PATELKI LAMPUNG

PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN CABANG LAMPOON SELATAN
Jln. Indra bangsawan ( Dinas Kesehatan ) Kalianda

Kalianda, 15 Februari 2010
Nomor : 005 /UM/DPC-PATELKI 07-08
Lampiran : 1 Berkas
Perihal : Undangan Seminar, Workshop & Muswil

Kepada Yth.
Sdr. Ka. PKM se Lampung Selatan.
di –
Tempat

Dengan hormat,
Menindaklanjuti surat dari Dewan Pimpinan Wilayah Lampung Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia ( DPW PATELKI LAMPUNG ) nomor : 01/PANMUSWIL/02/10 tanggal 11 Februari 2010 tentang penyelenggaraan Seminar, Workshop & Muswil.
Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia Cabang Lampung Selatan ( DPC PATELKI LAMSEL ) mengharap kepada saudara agar menyampaikan informasi kepada tenaga laboratorium, bahwa :

1. Workshop Phlebotomy dilaksanakan tanggal 13 Maret 2010 di Balai laboratorium Kes BDL biaya Rp 100.000,- ( terbatas 100 orang se Prop. Lampung ).
2. Seminar Nasional & Muswil dilaksanakan tanggal 14 Maret 2010 di Hotel marcpolo ( dalam konfirmasi ) biaya Rp 50.000,-.
3. Registrasi & pembayaran paling lambat tanggal 4 Maret 2010.
4. Mengisi biodata bagi tenaga laboratorium yang belum menjadi anggota PATELKI LAMSEL.

Info lebih lanjut hub :
1. Yuliana, AMD AK HP : 0812 793 3799
2. Filia, AMD AK HP : 0856 696 910 78
Demikianlah atas kerja sama yang baik di ucapkan terima kasih.


Ketua DPC PATELKI LAMSEL



EDY PURWANTO, ST., Mkes
NAP : 14 – 05 – 0001

Sabtu, 20 Februari 2010

PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Jalan Indra bangsawan Telp. 0727. 322119 Kalianda

DAFTAR ANGGOTA

No NAMA LENGKAP LK PR N A P
1 Edy Purwanto, ST., Mkes V 14.05.00001
2 Parman, SKM, Skep V 14.05.00002
3 Yus Baimbang Bilabora, SKM V 14.05.00003
4 Yuliana V 14.05.00004
5 Dady Triyanto V 14.05.00005
6 Suwarti V 14.05.00006
7 Eri Murni Asih V 14.05.00007
8 Dewi Sari V 14.05.00008
9 Devi Purwaningsih V 14.05.00009
10 Hera Prideltati V 14.05.000010
11 Andriyani V 14.05.000011
12 Rakhmawati V 14.05.000012
13 Aprilia V 14.05.000013
14 Puji Lestari V 14.05.000014
15 Ester Silvana V 14.05.000015
16 Evi Agustina V 14.05.000016
17 Sutanto V 14.05.000017
18 Husin V 14.05.000018
19 Nurlela Diati v 14.05.000019
20 Noprita Susanti V 14.05.000020
21 Fitri Pusparini V 14.05.000021
22 Sri Mulyani V 14.05.000022
23 Novalia V 14.05.000023
24 Rini Dwi Astuti V 14.05.000024
25 Sumarsih V 14.05.000025
26 Yoni Irawanto V 14.05.000026
27 Sandi Juniarta V 14.05.000027
28 Sri Supriatini V 14.05.000028
29 Fiktaria Liana V 14.05.000029
30 Retno Listyawati V 14.05.000030
31 Eti Septiana V 14.05.000031
32 Filia Yuniza V 14.05.000032
33 Dian Apriani V 14.05.000033
34 Elvariza Afriliya V 14.05.000034
35 Daniatun V 14.05.000035
36 Rolita Roma Horbo V 14.05.000036
37 Dwi Retno Ningrum V 14.05.000037
38
39
40


Kalianda ; 4 juni 2009
Ketua



EDY PURWANTO, ST., MKes