Rabu, 23 Juni 2010

HARI TB SEDUNIA

BERANTAS TB PERLU KEMITRAAN






Menurut data WHO, pada tahun 2009 lebih dari 2 miliar orang, sama dengan sepertiga warga dunia, terinfeksi basil TB. Jika tidak mendapat pengobatan, setiap orang dengan TB aktif dapat menularkan kepada rata-rata 10 sampai 15 orang setiap tahun.



Indonesia sudah berada pada arah yang tepat dalam pelaksanaan program penanggulangan Tuberkulosis (TB), dibuktikan dengan telah dicapainya target global sejak tahun 2006 yaitu penemuan kasus baru >70% dan angka kesembuhan >85%.

Saat ini setiap tahun ditemukan sekitar setengah juta kasus baru TB. Separuh diantaranya adalah kasus TB menular, menyebabkan lebih seratus ribu kematian. Sekitar 70% penderita TB merupakan usia produktif. Karena itu upaya pencegahan dan pemberantasan TB merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah baik lintas sektor maupun lintas program dan masyarakat termasuk sektor swasta.




Strategi nasional telah sejalan dengan petunjuk internasional ( WHO DOTS dan Stop TB ),
Strategi yang direkomendasikan untuk mengendalikan TB (DOTS = Directly Observed Treatment Shortcourse) terdiri dari 5 komponen yaitu komitmen pemerintah untuk mempertahankan kontrol terhadap TB ; deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejala-gejala melalui pemeriksaan dahak ; pengobatan teratur selama 6-8 bulan yang diawasi ; ketersediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus ; dan sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan dan program.



Namun tantangan baru yang ada mengharuskan semua pihak bergerak lebih cepat dan inovatif dengan memperkuat jejaring pelayanan bagi pasien TB dengan semangat kemitraan baik dengan berbagai sektor pemerintah, swasta maupun lembaga masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.




Pada Hari TB Sedunia kali ini diperingati dengan seminar kesehatan sehari dengan tema “ BERANTAS TB PERLU KEMITRAAN”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Lampung Selatan dan didukung GF ATM Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, organisasi profesi bidang kesehatan, dan lembaga swadaya masyarakat.